selamat hari raya idul fitri 1432 H. Minal Aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. mari kita galang silaturahim untuk meyatukan gagasan demi kemajuan prenduan . hanya itulah bentuk terima kasih bagi tanah kelahiran yang telah membesarkan kita

26 Februari 2013

MEMAKNAI HAJI

Oleh: Zarkasy Rahem
Seorang haji yang (mudah-mudahan amal hajinya diterima Allah),
ia akan diampuni Allah, termasuk seseorang yang dido'akan istighfar olehnya (si haji),
ia akan disyafa'ati Allah, termasuk seseorang yang dido'akan syafa'at olehnya.

Dalam penggalan hadits panjang, diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar rodliyallahu'anhuma, sebagaimana disebutkan oleh al-Manawi dalam kitab "at-Targhib wat-Tarhib" juz 2 hal. 172 & 187, Allah Ta'ala berkata pada para jama'ah haji yang tengah wuquf di Arafah, "Kembalilah kalian setelah ini ke tempat kalian masing-masing, dengan meraih ampunan yang agung, termasuk siapa saja yang kalian do'akan syafa'at untuknya".

Al-Imam Ahmad meriwayatkan dengan jalur periwayatannya (sanad), dari Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata, "seorang haji benar-benar akan difasilitasi Allah untuk dapat memberi do'a syafa'at bagi penghuni 400 rumah dari kaumnya, diberkahilah karenya oleh Allah 40 ekor unta yang lagi bunting, keluarlah si haji dari berbagai kekeliruan yang dilakukan hingga keadaannya menjadi seperti pada hari ia dilahirkan ibunya, jika kembalilah si haji dari aktifitas haji (semoga mabrur), pulanglah ia, sementara dosanya terampuni, do'anya terkabulkan". (Demikian disebutkan oleh al-Haitsami secara singkat dalam kitab "Majma' az-Zawaaid, juz 3 hal. 211).

Karenanya kemudian dianjurkan ulama menemui si haji (asajere), berucap salam padanya, minta perkenan do'a istighfarnya, dan sekali lagi mengunjunginya secara khusus adalah sunnat (LIhat kitab "Lathooif al-Ma'arif hal. 129).

(Shahih Muslim 4456): Dari 'Abdullah bin Ja'far, ia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kami terlebih dahulu". Dia juga berkata; "Pernah beliau menemui saya, Hasan ataupun Husein, kemudian beliau menaikkan salah seorang dari kami di depan beliau dan yang lainnya di belakang beliau hingga kami memasuki Madinah".

Je' sakengah e Parenduan, gi' tak depa' ka Parenduan, gun depa' gen Talang Siring, la esambut, teros eyereng sampe' depa' ka Parenduan, anggaplah dulu begitu .....

INI PERJALANAN BIASA-BIASA, BAGAIMANA DENGAN PERJALANAN BERHAJI ?

(Musnad Ahmad 5116): Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Jika kamu menjumpai orang yang baru pulang haji maka ucapkanlah salam padanya, jabatlah tangannya (KUMSLIKUM), mintalah padanya DO'A ISTIGHFAR untukmu, sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya".

Dari Mujahid, ia berceritera, Umar berkata,

"Seorang haji, diampuni Allah, termasuk seseorang yang dido'akan istighfar olehnya,  hingga pada sisa bulan Dzulhijjah,  teruuuuuus pada bulan Muharram,  teruuuuuus pada bulan Shofar,  bahkan teruuuuus pada sepuluh hari awal bulan Molod (Rabi'ul Awwal)". (Rujuk kitab "at-Targhib wat-Tarhib", juz 2 hal. 167).

Ibnu Abbas pernah menyatakan, "Seandainya orang-orang muqim (yang tidak berhaji) dibikin tahu (mengerti) oleh Allah,  mengenai kebenaran (keistimewaan) apa yang ada pada orang berhaji sepulang dari berhaji,  niscaya mereka akan bersegera secepat kilat, untuk menemui mereka,  hingga mereka perlu mencium kendaraan yang dikendarainya,  tak lain, karena para haji itu adalah duta-duta Allah di tengah-tengah sekalian manusia yang lain,  tidaklah bagi seseorang yang terputus lagi mentok, kecuali ia mesti bergelayut (ageletteng) pada ujung-ujung baju orang-orang yang telah sampai (duta-duta Allah) itu tadi".

Tidak ada komentar: