selamat hari raya idul fitri 1432 H. Minal Aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. mari kita galang silaturahim untuk meyatukan gagasan demi kemajuan prenduan . hanya itulah bentuk terima kasih bagi tanah kelahiran yang telah membesarkan kita

22 Agustus 2011

PELUANG USAHA: JADI KAYA BERSAMA SRIKAYA

Oleh: Raziq Hasan
Tanaman srikaya sangat cocok tumbuh di Indonesia dengan matahari yang terik sepanjang tahun. Tanaman ini telah ditanam oleh para pendahulu kita sebagai tanaman perdu yang mengisi pekarangan rumah. Hampir seluruh kampung di Indoensia mengenal tanaman ini. Namun budidaya tanaman srikaya belum banyak dilakukan kecuali sekadar tanaman perdu yang tidak dikelola dengan baik.
Mengingat buahnya yang segar dan menyehatkan disamping khasiatnya yang ternyata dapat menyembuhkan berbagai penyakit budidaya tanaman srikaya sangat potensial untuk dikembangkan dalam skala produksi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Madura, dengan kondisi tanah yang kering sangat cocok budidaya srikaya.

NAMA TANAMAN SRIKAYA
Sumatera: delima bintang, serba bintang, sarikaya, seraikaya. Jawa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis, sarkaja, serakaja, sirikaja. Madura : Sorkajeh. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya, srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse, atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. Nama Asing: Pan li zhi (C), custard apple, sugar apple, sweetsop (I), noinaa (T), kaneelappel, attier, pomme canalle, zuckerapfel.
PROFIL TANAMAN SRIKAYA
Perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2--7, m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6--17 cm, lebar 2,5--7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga tunggal, dalam berkas, 1--2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2--2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5--10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabuabuan. Biji dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat. Asal usul Amerika tropis.
IHWAL PERTUMBUHAN
Waktu berbunga Januari -- Desember. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5--7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup. Di Jawa ditanam sebagai tanaman buah. Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4x3 meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur 1--2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3--4 tahun. Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110--120 hari setelah berbunga.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama yang umum dijumpai adalah kutu dari jenis Planococcus spp., Amblypelta spp. dan Parasa issetia spp. serta Ialat buah Dacus spp. Jenis penyakit yang penting adalah busuk akar yang disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum). Penyakit pada buah adalah kanker hitam (Phomopsis spp), pembusukan (Botryodiplodia spp. dan bercak ungu Phytophthora spp). Namun demikian dapat diatasi dengan penyemprotan yang teratur menggunakan manozeb atau copper oksikhlorid.
MANFAAT
Buah dapat dikonsumsi sebagai makanan yang menyehatkan. Rasanya manis gurih. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.
Daun digunakan untuk mengatasi:
batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare,
disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.
Biji digunakan untuk mengatasi:
pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.
Buah muda digunakan untuk mengatasi :
diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan (atonik dispepsia).
Akar digunakan untuk mengatasi:
sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi:
diare, disentri, dan luka berdarah.

CARA PEMAKAIAN UNTUK PENGOBATAN
Untuk pemakaian luar, rebus daun dan airnya, lalu gunakan untuk mencuci luka dan borok. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menggiling bijinya menjadi bubuk, gunakan untuk membasmi kutu kepala, kutu anjing, dan serangga. Gunakan buah masak untuk mengobati bengkak karena memar dan abses.
Untuk mengobati Borok, bisul keras
Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam, lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehari, ganti 2--3 kali.
Mematangkan bisul
Ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus. Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu balut dengan kain kasa.
Tiba-tiba pingsan, menenangkan penderita histeris:
Cuci daun segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Dekatkan gilingan daun tadi pada hidung penderita agar baunya terhisap oleh penderita.
Membasmi kutu anjing:
Mandikan anjing yang berkutu dengan air rebusan daun atau biji srikaya.
Caranya, tumbuk halus daun atau biji srikaya, tambahkan air secukupnya, lalu saring airnya dan gunakan untuk memandikan anjing.
Mematikan kutu kepala:
Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata. Turapkan pada kulit kepala, lalu bungkus dengan kain. Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih. Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi dan meradang.
Cacingan pada anak
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air sampai tersisa tiga gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing satu gelas.
Gangguan pencernaan
Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak kelapa secukupnya. Tempelkan pada perut.
Diare
Cuci kulit batang srikaya (6--10 g), potong kecil- kecil, lalu tambahkan gula merah secukupnya. Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masingmasing satu gelas.
Kudis
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu giling sampai halus. Remas dengan air kapur sirih sebanyak satu sendok teh dan gunakan untuk menggosok kulit yang kudis. Lakukan sehari dua kali.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan biji buah srikaya.
Hati-hati jika minum rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung racun.
Hanya digunakan dibawah pengawasan herbalis berpengalaman.
sumber: Info IPTEK

Tidak ada komentar: