selamat hari raya idul fitri 1432 H. Minal Aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. mari kita galang silaturahim untuk meyatukan gagasan demi kemajuan prenduan . hanya itulah bentuk terima kasih bagi tanah kelahiran yang telah membesarkan kita

29 Agustus 2011

JADIKAN HAMBA BENAR-BENAR BERTAKBIR

oleh: Affan Dafier
Mulai nanti malam 29 Ramadhan atau besok malam 30 Ramadhan, kami bertakbir “Allahu Akbar”, takbir kemenangan dengan keyakinan hanya Engkau Yang Maha Besar. Selain Engkau kecil. Jabatan kecil. Urusan rumah tangga kecil. Urusan dunia kecil. Urusan pekerjaan kecil. Dan apapun di dunia ini adalah kecil. Namun kami datang ke tempat sujud ini untuk mengakui, bahwa seringkali urusan-urusan duniawi itu kami urusi seakan-akan lebih penting dari urusan Engkau. Kami bisa bangun jam tiga malam untuk sebuah urusan bisnis. Tapi tak sanggup bangun untuk urusan tahajjud. Kami bisa hadir tepat waktu untuk urusan duniawi yang menjanjikan keuntungan material. Tapi kami tak sanggup datang tatkala Engkau melalui muadzdzin berseru “Mari kita shalat jama’ah, mari kita menuju keberuntungan”. Ya Allah sehari-hari kami kecilkan Engkau dan kami besarkan selain Engkau. Karena itu ampunilah kami yang lalai dan terpedaya ini. Berikanlah pada kami kekuatan untuk mengamalkan dengan sejujurnya keyakinan kami bahwa hanya Engkau Yang Maha Besar dan selain Engkau adalah kecil.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, selain Engkau adalah kecil. Hati kami bergetar dengan penuh rasa takut tatkala atasan kami di kantor marah. Hati kami bingung tatkala kami mendengar ancaman pemecatan hubungan kerja dari bos kami. Hati kami gundah dan gelisah tatkala gaji kami habis di pertengahan bulan. Kami menangis tatkala ditimpa kerugian material yang cukup besar. Namun hati kami tak bergetar sedikitpun ketika mendengar ancaman neraka-Mu. Hati kami tak gelisah ketika mendengar ancaman siksa-Mu yang amat pedih. Ya Allah masihkah di hati kami ini ada sedikit rasa takut kepada-Mu ?. Ya Allah masihkah di hati kami ada ketaqwaan kepada Engkau ? Mengapa kebesaran-Mu yang Maha Besar itu tak lagi menakutkan kami ? Mengapa ancaman-Mu yang sangat luar biasa itu tak lagi menggetarkan hati kami ? Ya Allah, Ampunilah kami ! Karuniakan pada kami, ketakutan dan ketaqwaan berhadapan dengan kebesaran-Mu, sebagaimana Engkau mengaruniakannya kepada para nabi-Mu, para sahabat, para wali Mu dan para ulama-Mu yang ikhlash. Karena hanya Engkau yang Maha Pengampun yang bisa mengampuni semua dosa-dosa kami.

Sehari-hari kami sanggup membeli maksiat dengan puluhan ribu. Bahkan jutaan rupiah sekalipun. Sehari-hari kami bisa membayar tiket seharga seratus ribu atau lebih hanya untuk sebuah hiburan yang Engkau membencinya. Demi kenyamanan kami, kami biasa membeli barang semahal apapun asal kami mampu. Tapi urusan agama-Mu ya…. Allah, Rp. 5000 yang kami berikan terasa begitu besar. Bahkan tak jarang kami menolaknya. Setiap kali datang amal untuk kepentingan agama-Mu, selalu kami cari uang yang paling kecil. Padahal untuk setiap amal yang diserahkan kepada-Mu Engkau janjikan ganti 700 kali lipat plus kenimatan abadi di alam syurga. Sehari-hari kami lebih percaya menabung ke Bank dari pada menabung kepada Engkau. Ya Allah ampunilah kami, karuniakan kepada kami kedermawanan sebagai mana Engkau karuniakan kepada para nabi-Mu dan para sahabat-sahabat Rasul Mu.. Berilah pada kami kekuatan untuk mengamalkan keyakinan kami bahwa hanya Engkau yang Maha Besar dan selain Engkau adalah kecil.

“Ya Allah, Saat ini perjalanan hidup kami lebih banyak mengalami kejatuhan dan kehilangan fitrah kemanusiaan kami, daripada menemukan fitrah kemanusiaan kami yang suci. Kami lebih banyak tenggelam dalam kehidupan kebinatangan daripada sibuk mengamalkan kebajikan. Kami lebih mempercayai janji-janji manusia dibanding janji limpahan pahala dan karuniaMu. Kami lebih tertarik mengikuti rayuan keinginan kami dari pada mengikuti keinginanMu.

Di tempat sujud ini, kami berharap dan memohon kepada Engkau, kembalikanlah kami ke pada fitrah kemanusiaan kami yang semula, fitrah manusia yang hanya percaya kepada Engkau satu-satunya, Tuhan tempat kami memohon dan kembali, dan fitrah kemanusiaan yang selalu punya semangat untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada sebanyak-banyaknya orang ”.

“Ya Allah hingga hari ini iman kami kepada-Mu belum bisa memberikan rasa sejahtera dan aman kepada orang lain. Ya Allah hingga hari ini iman kami belum sepenuhnya memberi kemantapan untuk berlindung hanya kepada Engkau, kami lebih sering berlindung pada uang, berlindung pada jabatan, berlindung pada kiat-kiat nafsu kami. Di tempat sujud ini, kami memohon kepada Engkau, karuniakan kepada kami iman yang menebarkan kebajikan kepada orang lain, karuniakan kepada kami iman yang dapat menaburkan keamanan kepada orang lain, iman yang dapat menebarkan rasa belas kasih, rasa hormat dan toleransi. Ya Allah karuniakan kepada kami iman yang memantapkan pikiran dan perasaan kami untuk berserah diri, berlindung dan memulangkan semua urusan kami hanya kepada Engkau”.

“Ya Allah dalam kehidupan keseharian kami, kami seringkali mentaati atasan kami lebih dari taatnya kami kepada Engkau. Untuk urusan uang kami bisa mengusahakan secara optimal dengan memaksimalkan segenap daya dan tenaga kami, tapi untuk urusan Engkau kami hanya mengusahakan yang minimal yang bisa kami lakukan. Untuk urusan kenaikan pangkat, jabatan dan bisnis, kami optimalkan usaha kami, kami kerahkan segenap dana dan upaya, tapi untuk kepentingan Engkau, lebih sering kami abaikan, bahkan kalaupun kami lakukan, kami hanya melakukan sekedarnya. Ya Allah, Kami memang tidak mengakui uang, jabatan, dan urusan keduniaan itu sebagai Tuhan, tapi uang dan jabatan sering kami perlalukan lebih dari yang kami lakukan kepada Engkau sebagai Tuhan kami. Ya Allah ampuni kemusyrikan kami itu, sungguh kami telah mendlolimi diri kami sendiri, berilah pada kami kekuatan untuk senantiasa mengesakan Engkau dalam setiap perbuatan kami”

“Ya Allah, Tuhan kami satu-satunya, hampir setiap pekerjaan yang kami lakukan setiap hari semata diperuntukkan untuk mengharapkan perhatian, pujian dan senangnya keluarga, teman dan atasan kami, akan tetapi sepi dari mengharap senangnya Engkau kepada kami ya Allah, sepi dari mengharapkan cinta dan kasih sayangMu. Bahkan yang lebih naif dan kejam, kami lebih takut marahnya keluarga dan marahnya atasan kami, daripada marahnya Engkau ya Allah. Kami lebih takut tidak dapat uang dari pada tidak mendapat pahalaMu, kami lebih khawatir tidak disenangi oleh atasanya kami dari pada tidak diridloi Engkau. Ya Allah yang Maha Pengasih, masihkah ada keikhlasan dalam hidup kami. Karuniakan kepada kami kesejatian hati, kemurnian akal sehat, dan keikhlasan nurani dalam menjalankan tugas dan pekerjaan kami sehari-hari, sehingga tak ada lagi yang kami harap dari pekerjaan kami kecuali Ridlo-Mu ya Allah, kecuali belas kasih sayang-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang, amien ya Rabbal alamien.
”Ya Allah, e bulan ramadlan badan kaulah ampon sahur bersama, puasa bersama, buka bersama, shalat jamaah bersama, tarawih bersama dan tadarrus bersama. Hari inipun kami masih bersama melakukan shalat 'idul fitri. Ya Allah, terus tumbuhkan rasa berjema'ah di hati kami, terus tumbuhkan kebersamaan di hati kami, terus tumbuhkan rasa persaudaraan di hati kami. Sebentar lagi badan kaulah akan saling berpelukan dan bersalam-salaman untuk saling memaafkan, serta saling kunjung mengunjungi untuk mempererat tali silaturrahim di antara kami. Ya Allah, Jangan cerai beraikan hati kami, jangan tumbuhkan kedengkian di hati kami, dan jangan putuskan tali silaturrahim di hati kami. Tumbuhkan dan tebarkan rasa kasih sayang dan keberkatan di antara kami, amien yaa rabbal alamien.
"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR BATHIN"

Tidak ada komentar: