selamat hari raya idul fitri 1432 H. Minal Aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. mari kita galang silaturahim untuk meyatukan gagasan demi kemajuan prenduan . hanya itulah bentuk terima kasih bagi tanah kelahiran yang telah membesarkan kita

21 Agustus 2011

BIOGRAFI SYEKH SYARQOWI BIN SHODIQ ROMO ALQUDUSI

oleh : KH.Moh. Muhsin bin Amir Ilyas
Sumber penulisan Nadzom ini dari ayahanda alm. KH. Moh. Amir Ilyas, KH. Warits Ilyas dan KH. Tsabit Khozin dalam bentuk wawancara / tanya jawab
المقـدّمة
الحَـمْدُ لِلَّهِ اَّلـذِى يُـوَافِـــــى
نِـَعمَـهُ كَـثِــــــيْرَةً يـُكـَافِـى
Segala puji bagi Allah Yang memenuhi nikmat-nikmat-Nya
dengan sempurna
صَلَّى وَسَلَّمَ عَلَى طَهَ اْلأَمِــينْ وَأَلِهِ وَصَحْـبِهِ وَالـتَّـابِـعِــينْ
Semoga Rahmat dan kesejahteraan terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad yang amanah, keluarganya, sahabatnya
dan para pengikutnya.
وَبَعْدُذِى مَنْـظُوْمَةٌ عَقَـدْنَـا فِى سِيْرَةٍ قَـصِيْرَة ٍعَنْ جَدِّّنَا
Selanjutnya, Nadloman ini saya rangkai (membahasa tentang)
riwayat singkat kakek saya (KH. Moh. Ilyas bin Syarqowi)
أَبْـدَأُ بِِـاْلكِـتَـابَةِ اْلمَنْظُـوْمَــةْ اِشْتَمَلَتْ سِلْسِلَةً عَظِيْـمَةْ
Saya memulai tulisan nadloman ini, di mana di dalamnya memuat pembahasan tentang silsilah yang agung
فَكُـنْتُ كَاتِبًـا لِـقَصْدِاْلعِلْـِم شَجَـرَةَ اْلحَـيَــاةِ لاِحْــــتِرَامِ
Saya tulis nadloman ini dengan maksud ingin mengetahui sejarah kehidupan kakek yang saya hormati
عَسَى تَكُـوْنُ هَذِهِ اْلمَنْـظُـوْمَـةْ وَسِــيْلَـةً ِلأَنْ أَنَـالَ الـنِّـعْمـَــةْ
Semoga nadloman ini menjadi perantara saya meraih kenikmatan
وَلَمْ أَكـُنْ مُفَـاخِرًا بِجَــدِّى لَكِنْ بِحُسْنِ خَلْقِهِ سَأَقْـتَدِى
Dan saya tidak bermaksud mengagung-agungkan kakek saya,
tetapi saya bermaksud meniru budi pekerti baiknya.
فَأَقْـتَـدِى خُطْـوَاتـِهِ اْلكـَرِيْمَـةْ وَلَيْسَ لِى أَنَـانِـيُ اْلـعَسِيْـفَـةْ
Dan saya akan mengikuti langkah-langkahnya beliau yang mulia dan bukan egoisme serampangan
فـَإِنـَّـهُ اْلـعَـــالِمُ اِلْـعَـــــــــلاَّ مَـــةْ كَـثِــيْرُ اِطْـــلاَعٍ كَـذَا قِــرَاءَةْ
Sesungguhnya KH. Moh. Ilyas adalah orang yang alim dan
sangat alim serta banyak menela’ah dan membaca
فِى هَـذَا اْلأَمْرِ أَبْتَـغِى شَبِـيْـهًا لِكـَــىْ أَكـُـوْنَ فَــائِـزًا أَخـِــيْرًا
Dalam hal inilah yang ingin saya tiru agar saya beruntung
di akhir kehidupan saya kelak.
وَاللهَ أَنْ يَحْشُـرَنـَـا وَأَهْـلـَـــــنـَـا مَـعْ صَاحِبِ السِّيْرَةِ فِى دَارِالْمُنَـى
Dan semoga Allah mengumpulkan saya, keluarga saya bersama
sang pelaku sejarah (KH. Moh. Syarqowi dan KH.Moh. Ilyas) di rumah idaman (surga)
كَـتَبْتُ ذَاالـنَّـظْـمَ بِـغَـيْرِ كَامِلٍ لِـقَصْــرِمُخْـــبِرٍ وَثِـيْقٍ شَـامِـلٍ
Saya tulis nadloman ini dengan kurang sempurna, karena
sedikitnya informan (pemberi informasi) yang dapat dipercaya
dan konprehensif
وَإِنْ تَـجِــدْ بِـخَـطَـأٍ فَـصَلِّـــــحَـا وَارْفَــعْ بِـكُلِّ زَلَّــةٍ فَـنَـقِّـحـــــا
Dan jika engkau temui kesalahan (dalam nadloman ini) ,
perbaikilah dan ma’afkan semua ketergelinciran serta koreksilah
لاَ يَنْـفِرُ اْلمَرْأُ عَنِ اْلخـَــطَايــَا لاَيَقْدَحُ اللهُ اْلكَرِيْمُ الـنَّسْـيَـا
Manusia tidak akan menyimpang dari berbagai kesalahan,
Allah Yang Maha Mulia tidak akan mencela kealpaan.
فـَاسْتَغِـفِرُ اللهَ عَلَى هَـفْــوَتِـنـــَا فـَإِنَّ ذِى لـَيْسَ بـِقصْـدٍ مِـنَّـــا
Saya mohon ampunan Allah atas segala keluputan saya, karena sesungguhnya keluputan ini bukan sengaja saya lakukan
وَلَيْسَ اِلْــفَاضِلُ مَنْ لاَ يَغـْلَطْ يَسْعَـى بِتَحْسِـيْنٍ وَلاَيُفَـرِّطْ
Dan bukanlah orang mulia itu adalah orang yang tidak pernah
berbuat salah, tetapi ia berusaha untuk memperbaiki kesalahan itu dan tidak lalai untuk melakukan perbaikan itu.
فَصْلٌ فِى ذِكْرِحَيَاةِ الشَّيْخِ شَرْقَـاوِى بْنِ صَـادِقْ رَامُـو
Fasal : Menerangkan Riwayat Hidup KH. Moh. Syarqowi bin Shodiq Romo (beliau pendiri Pon. Pes. Annuqayah)
فَأَوَّلُ اْلحَيـَاة ِلِلشَّـرْقـَاوِى مُعَـلِّمُ الْـقُرْآنِ لِلْجَـوَارِى
Awal riwayat kehdiupan KH. Syarqowi adalah seorang guru
ngaji al Qur’an bagi tetangga sekitarnya
فَعَزَمَ اْلأَخْـذَعَلَى اْلعُلُوْمِ بِالْعُـلَمَا بِمَكَّـةَ اْلمُكَـرَّمِ
Kemudian ia bermaksud menimba berbagai macam ilmu kepada para ulama di Mekkah Almukarromah
مُذْ سَنَوَاتٍ قَائِمٌ بِبَكَّـةْ فَجَـاءَ شَائِبٌ ) مَـَع اْلحَـرِيْمَةْ
Sejak beberapa tahun ia mukim di Mekkah, maka datanglah seorang yang telah lanjut usia bersama isterinya
وَقِيْلَ قَـدْتَعَـارَفَا فِى السَّفَرَةْ نَحْوَاْلحَـرَامِ مَكَّـةَ اْلمُكَـرَّمَـةْ
Ada yang mengatakan, keduanya bertemu dalam
perjalanan (di atas kapal laut) menuju tanah haram; Mekkah
Al Mukarromah
جَـاءَإِلَيْهِ عِنْدَأَدَّى الْحَجَّـــا مَـعَ خُضُوْعِهِ وَقَالَ لَجَّـــا
Ia datang menghadap KH. Syarqowi usai menunaikan ibadah haji dengan rendah hati ia berkata gugup
بِأَنَّنِى أَخِى يُصِيْـبُنِى اْلمَــرَضْ كَأَنَّ قُدْرَةَ اْلإِلَهِ قَدْقَبَضْ
Sesungguhnya saya sakit, wahai saudaraku, seakan-akan
takdir Allah telah menggengamku
وَقَالَهُ الشَّائِبُ كَالْوَصِـيَّةْ اِنْكِِـحْ أَخِى حَرِيْمَتِى خَدِيْجَةْ
Selanjutnya orang itu berkata, seperti halnya wasiat : Nikahilah
isteri saya: Khodijah, wahai saudaraku
وَقِيْلَ قَاَل شَائِبٌ فِى السَّفَرَةْ ذَا اْلقَـوْلَ كَانَ مَعَـهُ حَـرِيمْـَـةْ
Ada pula yang mengatakan: ucapan orang tua itu (KH. Abuddin)
bersama isterinya disampaikan kepada KH. Syarqowi
(di atas Kapal, ketika keduanya saling berkenalan)
تُوُفِّىَ الشَّائِبُ بِالْعَـتِـيْـقِ نَفَّذَهَاالشَّـيْخُ بِفِعْـلٍ حـَــــقِّ
Orang tua itu wafat di Mekkah dan KH. Syarqowi melaksanakan wasiat itu dengan serius
فَاعْـلـَمْ أَخِى بِأَنَّ لِلشَّرْقَاوِىْ زَوْجَةَ اِثْـنـَتَـيْنِ فِى اْلـقُـدُوْسِى
Ketahuilah, saudaraku, bahwa KH. Syarqowi (sebelumnya) telah
memilki dua isteri di Kota Kudus
تُقَالُ بِاسْمِ سِتِّى حِرْزٍ يُعْرَفُ وَبِسَبِيْنَةٍ كَذَاكَ مَعْــــرُوْفُ
Nama isteri (yang pertama) adalah siti Hirzin dan (isteri kedua)
dikenal dengan nama Sabinah
قـَدْعَقَدَالنِّـكَاحَ فِى اْلمَدِيْنَـةْ تُقَالُ بِالْقُدُسِ اِلْمَعْرُوْفَةْ
Pernikahan kedua isteri ini berlangsung di sebuah kota (Jawa Tengah) disebut dengan kota Kudus yang terkenal hingga saat ini
وَذَلِكَ التَّزْوِيْــجُ قَبْلَ رَحْـلِهِ إِلىَ اْلمُكَــرَّمَـةِ بَـيْـتِ رَبـــِّهِ
Perkawinan itu berlangsung sebelum KH. Syarqowi berangkat menunaikan Haji ke Mekkah Al Mukarromah; rumah Tuhannya
وَمَاوَجَـدْتُ اِلْبَـيـَانَ الشَّـامِـلاَ عَنْ مُدَّةِ الـتَّزْوِيْــجِ قَبْـلَ رَحْلاَ
Saya tidak mendapatkan penjelasan yang sempurna mengenai
Waktu perkawinan beliau di Kudus sebelum berangkat Haji
زَوَجَـتُـهُ الثَّـالِثَـة ُاْلمُطِيْـــعَـةْ نَادَى إِلَيْهَا اْلأَهْلُ بِاْلخَدِْيجَـةْ
Sedangkan isteri ke tiga adalah wanita yang ta’at,
penduduk biasa menyebutnya dengan nama Khodijah
وَوَلَـدَتْ بِقَـرْيَةٍ قَـرِيْـبَـةْ بِشَاطِئِ اْلبِحَارهِىْ مُقِـيْمَةْ
Khodijah di lahirkan di sebuah desa dekat dengan Pantai
dan ia tinggal di sini
وََسُمِّيَتْ بِقَـرْيَةٍ بَرِنْدُوَانْ عــَاشَتْ بِهَا مـَعْ َزَوْجــِهـَا مُنْـذُ الـزَّمَنْ
Desa itu disebut Prenduan. Khodijah hidup bersama suaminya
(KH.Abuddin, alias Kyai Gemma) di desa ini sejak dahulu kala
يُعْرَفُ زَوْجُهَا ِبجُـوْْدٍ وَكَرَمْ كَـذَاكَ مَعْـرُوْفٌ بِأَنَّهُ الدَّوَامْ
Suaminya (Kyai Gemma) dikenal dermawan. Juga dikenal
Dawaamul Wudlu’
فِىْ حِفْظِ بُـطْلاَنِ ُوضُوْءٍوَكَذَا قِيـَامُ لَيْلَةٍ كَـفَرْضٍ نُفِذَا
Yaitu memelihara batalnya wudlu’ dan melaksanakan
sholat malam, seperti melaksnakan sholat fardlu
وَمِنْ صِفاَتِهِ الَّتِى قَدْعُرِفَتْ بِأَنَّـهُ مِـنْ أَغْنِيَاءٍقُـرِّرَتْ
Dan dari sifat-sifat beliau yang lain, ia dikenal sebagai
orang kaya yang telah diakui kebenarannya
فَرَجَـعَ الشَّيْخُ إِلىَ وَطَنِـهِ وَكَانَ قَائِمًابِبَيْتِ عِرْسِـهِ
Kyai Syarqowi kembali pulang ke tanah airnya (Indonesia)
Kemudian ia mukim di rumah isterinya
بِقَرْيَةٍ بَرَكَائَنْ يُقِـيْـــمُ مَعْ زَوْجَـةٍ مَصُوْنَةٍ يُعَلِّـمُ
عَلَى البَنِيْنَ وَاْلبَنَاتِ فِيْــهَا قِـرَاءَةَ الْقُرْآنِ مَعْ تَجْـوِيْدِهَـا
Di desa Prenduan (Kecamatan Pragaan) ia mukim
bersama isterinya yang tahu diri, ia mengajar membaca Al Qur’an serta Tajwid-nya kepada anak-anak laki dan perempuan di desa ini
قَامَ بِهَا مُذْسَنَوَاتٍ حُسِبَتْ وََلَمْ تَزَلْ شَرِيْعَةً إِنْـتَشَرَتْ
Dihitung sejak beberapa tahun, KH. Syarqowi mukim di desa ini dan senantiasa Syari’at Islam tersebar di sini
فَـرَزَّقَ اللهُ لَــهُ ذُرِّيـــَّــــةْ عَـدَدُهُـمْ ثَانِيَةْ عَشْرَنسلَةْ
Di desa inilah KH. Syarqowi dianugerahi rizqi oleh Allah
berupa anak-anak, jumlahnya 12 orang keturunan
بَعْدَسِنِيْنَ قَائِمًا فَهَجَـرَا إِلىَ غُـوْ لُـؤْ ـ غُـوْ لُـؤْ هُمَا فَـقَــائِمَـا
Beberapa tahun kemudian ia dan isterinya hijrah ke
desa Guluk-Guluk dan mukim di desa ini
فَـعَـلَّمَ اْلـقُرْآنَ لِلـطَّـلَــبَةِ فِى اْلكُوْحِ اِلصَّغِيرِْلِلـزَّرِيْبَةِ
Ia mengajar Al Qur’an kepada siswa-siswi desa ini
di sebuah gubuk kecil bekas Kandang Kuda
أَنْشَأَ فيِـْـهَا مَعْـهَدًا تَـرْبِـيًّـا فِى أََرْضِ لُوْبَغْسَايُقِيْمُ سَابِقًـا
KH. Syarqowi mendirikan lembaga pendidikan di atas tanah
bernama LUBANGSA di Desa Guluk-Guluk dan ia mukim
di sini sejak dahulu
فَنَكَحَ الشَّيْخُ بِسِتِّى مَارِيَةْ مِنْ هَذِهِ قَدْ نَسَلَتْ ذُرِّيـَّــةْ
Kemudian beliau kawin lagi dengan Nyai Mariyah (Murid ngajinya) dan dari gadis nilah lahirlah beberapa keturunan
وَهِـى طَالِبَــةُ اِلْقُــــــــــــرْآنِ بَيْنَ يَدَيْهِ هِـىَ مِنْ فَطَافَـنِىْ
Dia (Mariyah) murid yang belajar membaca Al Qur’an
dihadapan KH. Syarqowi. Ia dari kampung Patapan.
فَصْـلٌ فِى ذِكْـرِ صِفَاتِهِ وَنـَسَبِهِ مِنْ جِهَةِ أُمِّـهِ
Fasal : Menerangkan Sifat-sifat KH. Ilyas dan Keturunannya Dari Sisi Ibunya
يَقُـوْلُ وَالِـدِى مُحَمَّدْ عَـامِرْ رَحِمَهُ اللهُ اْلـعَظِـيْمُ اْلـقَـاهِـــرْ
Almarhum Ayahku KH. Moh. Amir Ilyas – Semoga Allah Yang
Maha Agung dan Maha Dahsyat ‘Adzabnya Merahmatinya – berkata :
صِفَاتُ جَــدِّ نَــا هُـوَ اْلـَعـلاَّمَـةْ كَذَاحَلِـيْمٌ وَرَعٌ وَرَأْفـَـــةْ
Sifat-sifat kakek saya (penulis), yaitu KH. Moh. Ilyas adalah
sangat alim, demikian pula ia lemah lembut, waro’ dan santun
وَهُـوَشَيْـخٌ ذُوْخَـفِيْـفِ اْلجـَانِـبْ يُحِيْـطُهُ اْلإِخْــوَانُ وَاْلأقَـَارِبْ
Ia seorang kyai yang mudah bergaul, saudara dan kerabatnya
senang bergaul dengannya
مُحَمَّـدٌ إِلْيَاسُ نَجْلُ اْلـقُدُسِى َوالِدُهُ سُـمِّىَ بِـالشَّـرْقـَــــاوِى
KH. Moh. Ilyas adalah putera keturunan Kota Kudus, ayahnya
bernama KH. Moh. Syarqowi
وَجَـدُّهُ صَـادِقُ رَامُـوْ يُلْقَـبُ وَهْـوَ وَجِيْهٌ عَارِفٌ مَحْبـُـوْبُ
Kakeknya bernama Shodiq Romo (Romo adalah julukan bagi
seorang guru). Ia tokoh masyarakat, alim dan dicintai masyarakatnya
وَأُمُّـهُ تُـدْعَى بِسِتِّـى مَارِيـَـةْ نَكَـحَـهَارَابِـعَــةً مِنَ اْلمـَــــــرَةْ
Sedang ibu (KH. Ilyas) dipanggil dengan nama Nyai. Mariyah.
Ia persunting sebagai isterinya yang ke empat kalinya setelah Nyai. Khodijah (juga Ny. Hirzin dan Ny. Dabinah)
بِنْتِ مـُدَرٍّوَهْوَ مِنْ فَطاَفَـنْ مِنْ عِـتْرَةٍ شَرِيْفَةٍ ذَوِى ْالحِسَـانْ
Ayah Nyai. Mariyah bernama Kyai Mudarrin dari sebuah Kampung; Patapan dari keturunan keluarga mulia yang mempunyai kebaikan
نَحْـنُ نُرَتِّبُ بِسِلْسِلَـتِـهَــا مِنَ الـرَّسُــوْلِ اِلأمِـــيْنِ طَـــهَ
Saya akan menyusun secara tertib silsialah Nyai. Mariyah
Yang bersambung hingga Nabi Muhammad
Rasulullah SAW yang dijuluki al Amin
سَـمِعْتُـهَامِنْ عَـمِّ اِبْنِ خَازِنْ يُدْعَى بِِثَـابِتْ قَـامَ فِى سَـوَاجَــرٍ
Silsilah yang akan saya tuliskan ini, saya dengar dari paman saya bernama KH. Moh.Tsabit Khazin yang kini mukim di Sawajarin
مِنَِ النَّبِىْ مُحَمَّدٍخَيْرِ اْلـوَرَى فَاطِمَةْ زَوْجَةُ ِعَلِى أَهْلِ الـتُّـقَى
Putera Nabi Muhammad SAW sebaik-baik makhluq Allah SWT adalah Fathimah Az-Zahro’ bersuamikan Sayyidina Ali r.a. yang ahli takwa
ثُمَّ حُسِينْ سِبْطِ الرَّسُـوْلِ اْلأَمِينْ وَإِبْـنُهُ عَـلِـيُّ زَيْـنَ اْلـعَابِدِينْ
Kemudian puteranya adalah Husien, cucu Rasulullah SAW al Amin dan puteranya bernama Ali Zainul ‘Abidien
ثُمَّ يَـلِـى مُحَمَّــدٌ اَلــْبَـاقِـــــرْ هُـوَ مِنَ ابْناءٍ عَلِيِّ الـصَّـــابِرْ
Kemudian puteranya Muhammad al Baqir, ia adalah salah satu putera Ali Zainul Abidien yang penyabar
فَجَعْـفَرُ الصَّادِقُ وَهْـوَ إِبْـنُهُ هُـوَ مِنَ الـزُّهّادِ رَاهِلْ قَـلْبـُـهُ
Ja’far as-Shodiq adalah putera Muhammad al Baqir. Ia termasuk Orang yang zuhud dan lembut hatinya
أَمَّامُـوْسَى فََـإِبْنُ جَعْـفَرِ ا لْكَاظِمْ وَهْوَ اْلكَرِيـمُ اِلأَمِيْنُ وَاْلحَلِيْم
Sedangkan Musa al Ridlo adalah putera Ja’far as Shodiq al Kadzimi, dia berjiwa mulia, amanah dan santun
فَعِـنْدََهُ إِبْنٌ عَـلَـيُّ اِلـرِّضَـى ذُو ابْـنٌ محمَّـدُالـنَّـقـيبُ اِرتـَضى
Ali ar Ridlo mempunyai putera bernama Muhammad an Naqieb yang di diridloi Allah SWT
وَإِبْـنُهُ عِيْسَى كَـذَا اْلمُهَـاجِـرُ ثُـمَّ عَبـِيدُ اللهْ وَعَـلْوِى يـُذْكَرُ
Diterangkan bahwa putera Ali ar Ridlo bernama : Isa an Nqieb mempunyai putera bernama Ahmad al Muhajir Ilallah , puteranya bernama ‘Abidullah, puteranya bernama ‘Alwi.
إنَّ لَـهُ إِبْـنًـا مُحَـمّـَدٌ عـَــلِـيْ عـَـلـْوِىْ خَـــلَــعْ قَسَمُ مِـنْ أ نْـســــَـال
Dan Alwi mempunyai putera bernama Muhammad, selanjutnya Muhammad epunya putera bernama ‘Alwi, puteranya Khola’ Qosam. Mereka adalah sebagian keturunan Syiidina Ali r.a.
ولِخَلَعْ إبنٌ يُسَمَّى صَاحِبُ وَلَـدُهُ عَلـَوِى هُـو النَّـجيــــبُ
Bagi Kholak mempunyai putera bernama Shohib, puteranya
bernama ’Alawi yang pintar
عَبْـدُ اْلمَلِكْ وَعَبْـدُ اللهْ شَاهٍ شَـهْ أَحْمَدُاِلكُــْبرَىَ يـُلـقَّبْ بالشَّـــهْ
Puteranya bernama Abdul Malik, puteranya Abdullah Syahi Syah, puteranya Ahmad Al Kubro yang dijuluki Syahin Syah
وَمَوْلاَنَا اْلحُسَينْ وَإِبْرَاهِـيْمُ سُوْنَنْ أَمْفِيْلْ هُـوَالَّذِى مَعْـلُوْمُ
Sedangkan pueteranya bernama Maulana al Husien (Jamaluddin al Kubro Maulana al Husien) mempunyai putera Maulana Ibrahim (Zainul Akbar Maulana Ibrahim) yang dikenal dengan julukan SUNAN AMPEL
فَاِسْــمُهُ عَلِــيُّ رَحمْـَــةِ اللهْ وَاللهَ أَنْ يَغْـفِــرَلَـهُ ذُنُـوْبـَــــهْ
Bernama Ali Rahmatillah, semoga Allah SWT mengampuni
dosa-dosanya
وَإِبْنُهُ مُحَمَّدٌ قـَـاسِـمْ يُرَى مَقْبـَرُهُ يُـعْـرَفْ ِبجَاوَى ْالوُسْطَى
Sunan Ampel mempunyai putera bernama Muhammad Qosim yang kuburnya dapat diketahui di Jawa Tengah
وَهْوَ اْلمُـلَقَّبُ بِسُوْنَـنْ دَرَاجَـةْ مِـنْ أَوْلِـيَـاءِتِسْعَةٍ قَـدْنجَـَـحَتْ
Ia dijuluki dengan Sunan Derajat , salah satu wali-wali sembilan yang memperoleh keuntungan dari Allah SWT
فَـإِنَّ لِلْـقَـاسِمِ إِبْـنـًا صَالحِـَـا وَاِسْـمُهُ فَغِـيْرَانْ مُوْسَى سَامِـحَــا
Qosim mempunyai putera yang salih, namanya disebut dengan Pangeran Musa yang bertabiat toleran
أمَّــارَادِنْ خَـطِيْــبُ مِـنْ أَوْلاَدِهِ ثُمَّ عَـلِيْ جَنْـدَانَــةْ مِنْ أَ نْسَالِهِ
Salah satu keturunan Pangeran Musa bernama Raden Khotib yang mempunyai putera bernama Ali yang dijuluki dengan Kyai Candenah
ِلعَليٍّ إِبْنٌ رَادِنْ شِيْـثُ اسْمُهُ مِنْ ذَا الـرَّجُلْ قَـدْ نَـسَلَتْ عِـْترَتُهُُ
Ali Kyai Candanah (Nama desa di Kabupaten Pamekasan)
mempunyai anak bernama Raden Syits. Lahirlah keturunan
yang lain dari lelaki ini
مِنْ بَيْنَِهايُدْعَـى عَبْدُ اْلكَرِيْمِ لاَ نَعْـرِفُ اْلحَيَـاةَ اِلْـمُحْتَــــرَمِ
Di antaranyadipanggil dengan nama Abdul Kariem, namun saya tidak tahu riwayat hidup beliau yang mulia ini.
فَـرَضَعَـتْ زَوْجَتُــــهُ أَوْلاَدَا بَيْنَهُـمُ الصِّـدْقِــيُّ كَانَ عَـــابِـدَا
Isteri Kyai Abdul Kariem ini melahirkan beberapa putera, diantaranya bernama Abdus Shidqie yang ahli ibadah
عَـبْـدُاْلأَخِــْيرِ إِبْنُ اِلقَرِيْـبِ مُرْضِـيَّةٌ يَاهِى كُوْمُـؤْ فِى لَـقَـبِ
Putera berikutnya adalah Abdul Akhir, ia adalah putera Abdul Qorieb punya putera bernama Murdliyah yang di juluki dengan Nyai. Gumu’
فَـنَـسَلـَتْ مُرْضِــيَّـة ٌمـُـدَرًّا أَوَّلُ مَنْ تَلِـدُ إِبْنًا ذَكَــــــرًا
Dari Nyai. Murdliyah inilah lahir keturunan bernama Kyai Mudarrin. Anak laki-laki yang dilahirkan pertama kali
تَقُوْمُ فِى الْحَـارَّةِِ اِْلمَهْجُورَةْ بِفَـطَافَـانْ يُدْعَـى لَهَا مَعْـرُوْفَةْ
Nyai Gumu’ itu bertempat tinggal di Kampung terpencil
yang dikenal (hingga sekarang) dengan nama Patapan
(Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep)
ثُـمَّ تَـزَوَّجَ فَـتَــاةً فِيْهَـــــــا قَـدْوَلَدَتْ مَـارِيَةٌ فِى بَيْـتِــهَا
Setelah Kyai Mudarrin kawin dengan seorang gadis, maka
lahirlah (dari gadis itu) seorang wanita yang kemuadian
dikenal dengan bernama Mariyah
زَوَّجَـهَـا الشَّــرْقـَاوِىُ اْلـقُـدُوسِى وهْـىَ مُطِـْيـعَةٌ كَــزَوْجَـةِ عـَــلِى
Nyai Mariyah inilah, kemudian dikawin oleh KH. Syarqowie al Qudusi. Dia adalah wanita yang ta’at kepada suaminya seperti keta’atan isteri Sayiidina Ali r.a: Fatimah A zzahro’ pada suaminya
قَـدْ وَلَدَتْ مَارِيَةٌ أَوْلاَدَا سَبْعَةَ أَوْلاَدِاعْـرِفِ التَّفْصِيلا
يـَسٍ وَإِلْيَاسٌ وَعَبْدُ اللهْ سِـرَاجْ عَبْدُاللهْ سَجَّادْ قَـدْتُوُفِّى بِاْلبَهَــجْ
عَبْـدُاْلمَالِكْ وعَائِشَـةْ يَلِيهِمُ ونَـاعِـمَةْ بنتُ أخَـْيرََةْ فَاعْـلَمُوا
Nyai Mariyah telah melahirkan 7 (tujuh) putera puteri Hendaklah engkau tahu perinciannya, yaitu Yasin (wafat masih kecil), Ilyas, Abdullah Siroj, Abdullah Sajjad, beliau meninggal dengan senang dan bahagia (karena meninggal di ujung senjata penjajah Belanda dan termasuk salah seorang pahlawan Indonesia), kemudian Abdul Malik (wafat masih kecil), kemudian ’Aisyah serta puteri bungsunya bernama Na’imah (wafat masih kecil). Hendaklah engkau mengetahui
فَصْلٌ فِى ذِكْـرِتَـزْوِيْجِــهِ وَأَوْلاَدِهِ
Fasal : Menerangkan Perkawinan KH. Moh. Ilyas dan
Putera-puterinya
تَزَوَّجَ الشَّـيْخُ سِتِى عَـرْفِـيَّــةْ وَهْىَ مُطِيْـعَةٌ لَهُ بِالْـخِـدْمَــةْ
KH. Ilyas kawin dengan Nyai ‘Arfiyah, wanita ta’at dalam melayani setiap kebutuhan suami tercinta
قَدْوَ لَدَتْ مِنْهَا اْلبَنُوْنَ وَالْبَـنَاتْ عَــَددُهُمْ وَاحِـدْ وَعَشْـرٌعـُـرِفَتْ
نَـذْكُــرُ ِاسْـمَهُمْ مِنَ الرِّجَــالِ خَـازِنْ وَعَامِرٌوَعـَاصِـمٌ يـَلِـى
عَبْـدُاْلـوَارِثْ ثُمَّ هِشَامُ نَذْكُـرُ مِنَ الِّنسَاءِ يَـاأَخِى فَلْيَقْــرَءُوْا
مَحْفُـوْظَةٌ صِـدِّيـقَةٌ مَمْدُوْحَـةْ كَذَابَدِيْعَـةْ وَشِفَاوَنَاضِــرَةْ
Nyai ‘Arfiyah telah melahirkan beberapa putera dan puteri,
jumlahnya diketahui sebanyak 11 orang. Akan saya terangkan nama puteranya, yaitu : K. Khozin, KH. Moh. Amir, KH. Moh. Ashim, KH. Abd. Warits K. Hisyam (wafat masih kecil akan saya terangkannama-namaputerinya, yaitu : Ny. Mahfudzoh, Ny. Shiddiqoh (keduanya wafat masih kecil), Nyai Mamduhah, Nyai Hajjah Badi’ah, Nyai Hajjah Siyifa dan Nyai Hajjah Nadzirotun
فَصْـلٌ فِى ذِكْـرِ أَ نْـسَالِـهِ
Fasal : Menerangkan Keturunannya
ثَـلاَ ثَـةْ أَوْلاَدٍ لِخَـازِنِ بَهَـــجْ ثـَابِتْ وَوَاقِدٌكَذَاأُم َّاْلفَــرَجْ
Kyai Khozin (yang wafat) dengan bahagia mempunyai
tiga putera-puteri, yaitu KH. Tsabit, KH. Waqid dan
Nyai Hajjah Ummal Faraj
وَسُـمِّيَتْ زَوْجَــتُـهُ مُعـَـــــاذَةْ وَالِدُهَاعَبْدُاللهْ سَجَّـادْمَرْحُـوْمَةْ
Isteri beliau diberi nama Nyai Hajjah Mu’adah, ayahnya bernama KH. Abdullah Sajjad yang terpelihara
dari perbuatan ma’shiyat
تُدْعَى بِمَحْفُوْظَةْ لِـبِِنْتٍ ثَانِيَّةْ مِنْ شَيْخِ إِلْيَاسٍ هُوَاْلعَلاَّمَةْ
Puteri kedua dari KH. Moh. Ilyas yang yang sangat ‘alim itu
adalah Nyai Mahfudzah
وَزَوْجُـهَـا هُو اْلعَالِمُ اْلمُشَرَّفُ عَلِى مَـكِّىُّ كَامِلٌ فـَلْـتَعْـرِفُوْا
Suaminya adalah KH. Ali Makki, orang yang alim lagi dimuliakan dan sempurna lahir batin. Ketahuilah, wahai saudaraku
قَدْوَلدَتْ بِنْتَـانِ مِنْ مَحْفُوْظَةْ أُمَّـامَـةٌ وَأُخْتُــهَـا بــــِــــزَارَةْ
Nyai Mahfudzah melahirkan dua orang puteri bernama Nyai Hajjah Ummamah dan saudarinya bernama Nyai Bizaroh
تَزَوَّجَتْ أُمـَّامَـةْ بـِالْـبـَشـِــيْرِ هُـوَابْنُ عَبْدِاللهِ سَـجَّادْمـَادُرِى
Nyai Ummamah bersuamikan KH. Ahmad Basyir, dia putera KH. Abdullah Sajjad dari Madura
وَوَلـَدَتْ بَـنَــاتِ وَاْلـبَــنِــــيْنَ نَذْكـُرُإِسْـمَهُـمْ وَخُـذْ بَيَانَا
Dan Nyai Ummamah melahirkan putera-puteri, akan saya sebut nama mereka dan ambilah keterangannya, yaitu :
لـَيِِّّـنَةْ سَهْلٌ أَعْلَى عِفـَّةْ نَفْحَـةْ عَــيْنُ اْلـيَـقِـيْنِ حَــزْمِـى أُ سْـوَةْ حَسَـنَـةْ
Ny. Hajjah Layyinah, K. Sahel (wafat masih kecil), KH. Abd. A’la, Nyai ‘Iffah (wafat masih kecil), Nyai Hajjah Nafhah, K.’Ainul Yaqin, K.Hazmi dan Ny. Uswatun Hasanah
فـَرَجَعَتْ صِـدِّ يْـقَةْ فِى الصِِّــغـَارِ إِلَـى إِلَـهِ رَبِّنَــااْلخـَبِــــــيْـرِ
Sedangkan Nyai Siddiqoh(wafat masih kecil), adalah puteri ke tiga dari jumlah putera-puteri KH. Moh. Ilyas
أَمَّالِمَمْـدُوْحَةْ فَأَرْبَـعُ بَـنـَـاتْ أَرْبَعـَـةٌ مِـنَ اْلـبَـنِـيْنَ وَلَدَتْ
عَـبْدُ وَاْلوَدُوْدِ وعَـبْدُ الـرَّحْمَنِ قُــدْسِى وأَحْمَدْ مُجْـتَبَى إخوانى
Sedangkan Nyai Mamduhah melahirkan empat puteri dan
empat putera, yaitu : KH. Abdul Wadud, K.Abdurrahman (wafat masih kecil) , K. Qudsi dan almarhum KH. Ahmad Mujtaba. Ketahuilah wahai saudaraku
مِنَ اْلبَنَاتِ مَيْمَانَةْ وَمَعْصُـوْمَةْ صَبَاحَةٌ كَـذَاكَ بـَرّةْ نَقِـيَّـةْ
Dari puterinya adalah Nyai Maimanah (wafat masih kecil), Nyai Ma’shumah, Nyai Shobahatun, demikian pula Nyai Barroh Naqiyah
ثـُم َّمُحَمَّدْ عَـامِـرٌ أَخـُـــوْهـَـا زَوْجَـتُـهُ ثَـمِيْـنـَةٌ رَحِـمَــهَـا
Kemudian KH. Moh. Amir Saudara Nyai Mamduhah. Isterinya bernama Nyai. Hajjah Tsaminah (puteri KH. Moh. Djauhari) – semoga Allah me-rahmatinya -
أَوْلاَدُهُ أَرْبَـعَــة ٌقـَدْذُكِــــــرَتْ مُيَـسَّرَةْ حَبِيْبََةٌ مِنَ اْلبَنَاتْ
Anak-anaknya diterangkan 4 (empat) putera-puteri. Yang puteri :Nyai Hj. Muyassaroh, Nyai Hajjah Habibah Al Husna
أَحْـمَدُسَـعْـدِى وَ مُحَمَّدْمُـحْـسِنْ قـَدْرَجَـعَ السَّعْدِىْ إِلَى اْلمُهَيْمِنْ
Yang putera adalah KH. Ach. Sa’di, KH. Moh. Muhsin. KH. Ach. Sa’di telah pulang; menghadap Allah Yang Maha Memelihara
مُحَمَّدْعـَاصِـمُ ابْنُ شَيْخٍ إِلْيَاسْ وَهُوَ إِبْنٌ سَادِسٌ ذُوْأَكْيَسْ
KH. Ashim adalah Putera KH. Moh.Ilyas, ia putera ke enam
yang berakal cerdas
فَـوََلَـدَتْ زَوْجَـتُــهُ مَـيْسَـــرةٌ سَـبْعَـةَ أَوْلاَدٍ هُـــمُ بَـنـَـــاتٌ
إِلاَّ لِـوَاحِـدٍ مُـحَمَّـدْ نَـوْفَـــــلْ هُوَابـْنُ ثَـانٍ مِنْهُـمُ ذَوِى الـنِّحَلْ
حَنُـوْنُ فَيْحَةُ النَّجُوْدُ عَـاصُولْ عَفَافُ فَاطِمَةْ تُقَالُ أَلْبَـتُولْ
Maka lahirlah isterinya bernama Nyai Hajjah Maisaroh sebanyak tujuh puteri, kecuali satu putera, yaitu KH. Naufal adalah putera kedua dari beberapa puterinya yang mempunyai kecenderungan beragama yang kuat. Mereka adalah, Nyai Hajjah Maryam al Hanun, Nyai Grace Faycha, Nyai Lubna an Najud, Nyai Hajjah Waznah al ’Ashul, Nyai Hajjah Afaf al ’Athuf (sejak beberapa tahun silam tinggal di Mekkah bersama suaminya Syekh Halim bin Syekh Al ‘Allamah Dardum al Palembangi) dan Nyai Hajjah Fathimah disebut al Batul
فَسِـتَّـةْ أَبْنَاءِاْلبَـدِيْعـَةِ اْلمَصـُــــوْ نَةِ سَنَذْكُرْ إِسْـمَهُمْ لاَتَنْقُصُوا
يُدعَى بِإِحْسَانِيَّـةٍ وَحَـمْـدِىْ َرْمضَانْ عَـطَـارِدْ وَكَـذَا إِلْـيَـــاسِى
وَقَبْلَ إِلْيَاسِى مُحَمَّدْ مَلْطُوفْ وَهُـمْ يَعِيِْشُوْنَ بِأَكْمَلِ الشَّرَفْ
وَزَوْجُهَـاسِرَاجُ الدِّيْنِ اْلـعَـالـِمُ لِلْمَعْهَدِاْلإِسْلاَمِى هُُـوْمُعَــلِّمُ
Enam jumlah putera Nyai Hajjah Badi’ah binti KH. Moh. Ilyas. Yang terpelihara. Akan saya terangkan nama-nama mereka jangan engkau kurangi. Dipanggil dengan nama Nyai. Hajjah Ihsaniyah, KH. Hamdi, KH. ’Athorid dan demikian juga KH. Ilyasi. Putera yang lahir sebelum Ilyasi bernama KH. Malthuf . Mereka semuanya hidup dalam kemuliaan (dan kecukupan harta)yang sangat sempurna. Suami Nyai Hajjah Badi’ah bernama KH. Sirojuddin yang alim, seorang guru di Lembaga Pendidikan Islam
أَوْلاَدُ سَيِّـدَةْ شِـفَـا ثََمَـــانِــيْ عَـفِيْـفُ أَحْمَدُ حَنِيْفْ وَبَصْـرِى
ثُمَّ حَمِيْـدِى وَنَقِيْبٌ قَـدْأَتَـى بَعْدَمُحَمَّدٍ فَرِيْدِ يَـافَــتَى
عَقِبَهُ فَتْحَةُ الرَّحْمَةْ تُـدْعـَـــى بِنْتٌ وَحِيْدَةٌ وَلَيْسَتْ أُخْرَى
وَإِبْنُهَـااْلبِكْـرِىْ مُحَمَّد يُذْكَرُ أَرَادَهُ اللهُ الرُّجُوْعْ وَيَحْشُرُ
Sedangkan putera Nyai Hajjah Syifa delapan orang, yaitu :
KH. Moh. Afif, KH. Ahmad Hanif, KH. Moh. Basri, kemudian KH. Hamidi dan K. Naqib. Setelahnya K. Moh.Farid, wahai pemuda. Setelah K. Farid Ny. Hajjah Fathaturrahmah, Puteri satu-satunya; tidak ada lainnya Dan putera sulungnya disebut Muhammad, namun Allah Menghendaki pulang ke Hadirat-Nya dan aka mengumpulkan (dengan kedua orang tuanya di akhir masa)
وَإِسْــمُ زَوْجِـهَــا حََسَــنْ بَـصْــــــرِىِّ قَـدْعَادَسَـابقًا إِلَى ذِى اْلبَـارِىْ
Suami Nyai Hajjah Syifa dikenal dengan nama K. Hasan Bashri. Beliau berpulang ke Hadirat Allah Tuhanku dahulu kala
ثُمَّ عَبْدُ اْلـوَارِثِ مِنْ أَبْنـَائِــهِ وَهُـوَ إِبْـنٌ تـَاسْعٌ مِـنْ عتْرِهِ
Kemudian KH. Abdul Warits, salah satu putera KH. Ilyas. Ia putera kesembilan dari keturunan KH. Moh. Ilyas
زَوْجَـتُهُ نُـوْحِــيَّـةٌ مَصُـــوْنـَةْ قَـدْوَلَـدَتْ مِنْهَا فَتَـاةٌ سِـتَّـةْ
قُـرَّةُ اْلـعَـيْنِِ ثُمَّ اسْـتِــــــفَاذَةْ خَطِيْـبَةُ اْلأُمَّـةْ كَـذَاكَ نَـيْـلَـةْ
صَـافِـيَةٌ وَنُورْدِيَـانَةٌ كَــــذَا مِنَ اْلبَنِـيْنَ اِثْنَـتَانِ عَــــدَدَا
هَُـوَعـَلِىْ فِـكْـرِيِّ إِبْنُ ثـَـانٍ وَبَعْدَهُ مُحَمَّدٌصَلاَحُ الدِّينْ
Isterinya bernama Nuhiyah yang terpelihara. Dari wanita inilah lahir Enam orang puteri, yaitu : Nyai. Qurrotul ‘Ain, Nyai. Istifadzah, Nyai Khotibatul Ummah, demikian pula Nyai Nailah, Nyai Shofiyah dan berikutnya Nyai Nurdiyanah Sedangkan dari putera ada dua jumlahnya, yaitu : K. Ali Fikri putera kedua dan KH. Moh. Sholahuddin (dari puteranya)
نـَاضِـرَةٌ أَخِيْـرُبِـنْـتِ إِلْـيـَـاسِ رَحِمَـهَا اْلعَـلِيُّ اِلـتَّـقَــدُّسِ
Bungsu putera-puteri KH. Moh. Ilyas adalah Ny. Hj. Nadzirotun – semoga Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Suci me-rahmatinya -
إِنَّ لَهَا بِـنْــــتَــيْنِ إِثْـنَـتَــــــــيْنِ حـِلـْيَةْ وَحُسْنُ اْلخاَتمِـَةْ اِسْمَانِ
Nyai Hajjah Nadlirotun mempunyai dua puteri, keduanya bernama : Ny. Hilyah dan Nyai Husnul Khotimah
ثَلاَثَـةْ أَبْنَاءٍلَهَاقَدْ ذُكِرَتْ شَوْقِى وَعَبَّادِى حَلِيْمِى دُعِيَتْ
Sedangkan nama puteranya disebut dengan nama : K.Ahmad Syauqi, KH. Abbadi Dan K. Halimi. Demikian nama mereka dipanggil
فَـزَوْجُـهَـاالشَّـيْـخُ عِـصَامُ الدِّيْنِ اَلْعَـالِـمُ الوَرَعُ يـَاإِخْــــوَانِى
Suaminya KH. Ishomuddin, ia orang alim, waro’ wahai saudaraku
وَقَـدْتُـوُفِّـىَ بِشَهْــرٍ خَـــــــْيرٍ فِـى أَلْفِ أَرْبَعْمِائَةٍ ثَلاَثِـينْ
Beliau wafat pada bulan yang penuh dengan kebaikan, yaitu (minggu pertama bulan Ramadlan), tahun 1430 Hijriyah (2009 M di Lubangsa Selatan)
فَصْـلٌ فِى ذِكْـرِ نَشْأَةِ ثَـقَـافَـتِـهِ
Fasal : Menerangkan Perkembangan Peradabannya
مُحَمَّدٌ إِلْيَاسُ بَـارِعْ عَــالِـمٌ حَــبْرٌ وَكَاتِبٌ كَــذَاحَـلِـــْيمٌ
KH. Moh. Ilyas adalah orang yang cerdas, alim. Demikian pula
ia orang yang shalih, penulis juga santun
َومِـن ْمُـؤلـَّفَــاتـِـه ِالْـعَظِيْــمَـةْ مَنـْظُوْمَةُ الرِّسَالَةْ فِى اْلعـَقِيْدَةْ
Sebagian karya agung beliau adalah Mandlumah Risalah
dalam ilmu Tauhid (‘Aqidah),
مَنْظُـوْمَةُ السَّفِيْــنَة ِالصَّــــــلاَ ةِ مَجْمُوُعُ ِالخُـطَبِ يـَومَ اْلجُمْعَــةِ
Kemudian Mandlumah Safinatus Sholah dan Kumpulan
Khutbah Jum’at
وَغَيرُهَامُقْتَطَـفٌ فِى التَّرْغِيبْ بَيََّنَ فِـيـْهِ مِن فـُنـُوْنِ التَّهْذِيبْ
Lainnya kitab Muqtathofat fi at Targhieb (lengkapnya: Al Muqtathofat Al Mubarokah fittarghiebi watarhiebi)
وَكَانَ لِلشَّـيْـخِ قَـوِيَّ اْلـحِـفْـظِ َوهْوَ سَرِيْـعُ اْلـفَهْمِ فِى اْلأَلحْاَظِ
KH. Ilyas kuat hafalannya dan cepat faham terhadap pengertian
suatu kalimat yang tersirat
فَصِــيْحَـةُ اْلكَلاَمِ وَاْلـقـِـــــرَاءَةْ سـَلاَسَةُ اْلأَلْـفَاظِ وَالسُّـهُـوْلـَـةْ
Beliau Fasih dalam berbicara, membaca dan tulisanya
dalam karya-karyanya lembut dan mudah (dibaca dan difahami)
مـُمَيِّـِزَاتُ نـَظْمِهِ الـطَّـــــــلاَوَةْ سَهْـلٌ وَعَـذْبٌ سَلِسٌ حَلاَوَةْ
Ciri-ciri nadlomannya indah kedengarannya, mudah difahami,
tawar (puas bagi pembacanya) rasanya dan lancar kata-katanya
serta manis rasanya
وَهْوَ سِيَاسِىٌّ قَـوِىُّ اْلمـَبْـــــدَأْ جِهَادُهُ فِى مَاشُوْمِى قَدْيُبْدَأ
Beliau seorang politikus yang berpendirian. Karir erjuangannya
dalam politik dimulai dari prinsip Partai Masyumi
فـَلـَمْ أَكُـنْ أَعْـرِفُ مَـا يَـفْـعَــلُـهُ مـِنَ الـنَّـشَاطِ اَِّلـذِى نـَفّــــــــذَهُ
Namun saya tidak banyak tahu tentang program-program yang ia lakukan dan laksanakan
وَهْـوَ الـرَّئِـيْسُ الْبَـارِعُ اْلـمَسْــؤُوْلُ يـُقِــيْـمُ فِى اْلمـَقَـــامِ لاَ يُـحَــوِّلُ
Beliau seorang ketua/pemimpin yang cekatan dan bertanggung
Jawab. Ia tetap pendirian dan tidak pernah beruba-ubah
قَـدْرَجَـعَ الشَّيـْخُ إِلىَ اللهِ اْلعـَـلِى تِسْعَةْ وَخَمْسِيْنَ هِىَ اْلمِيْـلاَدِى
Beliau pulang ke Hadirat Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk
pada tahun 1959 Miladiyah
سَقَى اْلإِلـَهُ قَــْبرَهُ بِالرَّحْمَـةْ وَاجْـعَـلْـهُ سَاكِـنًـابِـدَارِالـنِّعْـمَةْ
Semoga Allah SWT menyirami kuburannya dengan Rahmat-Nya dan menjadikan surga sebagai tempatnya dengan tenang
الخَــاتِمَــةُ
PENUTUP
الحـَمْــدُ للهِ اَّلــذِى أَتـَمَّــــــــــنـَا فِى نـَظْمِ سـِـْيرَة حَيـَاةِ جَــدِّنَــا
Segala puji bagi Allah Yang telah menyempurnakan kepada saya
dalam menyusun nadloman Riwayat Hidup kakek saya
وَهَـذِهِ اْلمَنْظُــوْمَةُ اْلقَـصِـــــــْيرَةْ كَـتَـبْـتُهَـاعَلَى حِسَابِ اْلقُدْرَةْ
Saya tulis Mandlumah yang pendek ini sesuai dengan
kemampuan saya
وَاللهَ أَرْجُوْ فِى قَبـُوْلِ عَمَلِى مَعَ الرِّضَى عِنْدَانْقِضَاءِأَجَـلِى
عَسَى نَكُوْنُ جَــامِعًـا وَأَهْـلَــنَا مَعْ صَاحِبِ السِّيْرَةِ وَهْـوُ جَـدُّنَا
فِى جَنَّةِ النَّعِيْمِ هِـىْ مَعَـادُنَا تَقَــبَّلَ الله ُاْلعَـلِىْ دُعَـــاءَنَـا
Saya mengharap, semoga Allah SWT menerima amal saya dan
me-ridloinya hingga tiba ajal saya. Semoga kami beserta keluarga kiranya berkumpul dengan pemilik biografi ini, yaitu kakek saya di surga na’iem tempat kembali kami kelak. Semoga Allah Yang Maha Tinggi mengabulkan do’a kami. Amin !
صَلَّى وَسَلَّمَ عَـلَى خَـيْرِ اْلأَنَامْ وَأَلِـهِ وَصَحْبِــهِ ذَوِى اْلكِـــرَامْ
وَهَـكَـذَا مَنْـظُـوْمَـةٌ وَجـِـــــيْـزَةْ فَـارْفَعْ أَخـِى الـزَّلَّـةَ وَاْلخَطِيْـئَةْ
Semoga Rahmat dan Kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada sebaik-baik makhluk, keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia. Demikian Nadzoman yang ringkas ini (saya susun) dengan harapan, kiranya dapat di ma’afkan ketergelinciran pena dan kesalahan yang saya lakukan !

4 komentar:

Arab mengatakan...

Semoga bermanfaat. dari Moh. Muhsin bin Amir bin Ilyas bin Syarqowi bin Sodiq Romo Al Qudusi Jawa Tengah.

Anonim mengatakan...

Alhambulillah..Betul Kyai..Semoga memberi manfaat..Amin

Ahmad Syamli mengatakan...

Alhamdulillah... Ini sangat penting untuk diketahui oleh generasi berikutnya. Dan alangkah baiknya jika ada yg bisa melengkapi meskipun dalam tulisan yang tersendiri terutama dari berbagai sumber (informan) lain misalnya dari pihak/keturunan ny. Khodijah bai dari bani Thabrani, bani Jauharah atau bani zubaidah dll.

Anonim mengatakan...

Ralat kalimat فصلحا yg lebih benar فأصلِحا، M. Muhsin Amir